Nikmat Bersama Allah

Posted by Galih Gumelar Center On September - 1 - 2009

Wahai Allah Dzat Yang Mahamengetahui segala ilmu, Yang Mahamenciptakan Dienul haq, sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahamengetahui Islam yang sebenar-benarnya. Karena itu, tuntunlah kemampuan hamba-Mu ini untuk mengutarakan kebenaran-Mu. Jadikan siapa pun yang ikut menyimak kebenaran-Mu ini, Kau bersihkan hatinya dengan sebersih-bersihnya, sehingga tidak ada satu niat pun, kecuali ingin mencari kebenaran-Mu untuk bekal bisa bertemu dengan-Mu.

Kekayaan

Posted by Galih Gumelar Center On September - 8 - 2009

Suatu hari, Nabi Muhammad saw ditanya oleh seorang sahabat tentang harta kekayaan. Beliau menjelaskan, ''Barangsiapa menumpuk harta melebihi kebutuhannya berarti dia telah mengambil kematiannya sendiri tanpa disadari.'' Hadis Rasulullah di atas mengingatkan agar kita selalu hati-hati terhadap harta yang kita miliki. Islam memang menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak harta kekayaan, namun dengan syarat harus digunakan untuk jalan yang benar dan baik. Misalnya untuk kesejahteraan keluarga, untuk membantu saudara-saudara kita yang kekurangan, dan seterusnya.

Puasa Dalam Al-Quran

Posted by Galih Gumelar Center On September - 8 - 2009

Sudah banyak pakar membahas hikmah dan filosofi ibadah puasa. Ada yang mengaitkan puasa dengan teori-teori kedokteran, seperti dilakukan Muhammad Farid Wajdi, salah seorang murid Shekh Muhammad Abduh. Ada pula yang mengaitkannya dengan kepedulian sosial dan rasa kesetiakawanan, serta tidak sedikit pula yang mengaitkan puasa dengan pendidikan kepribadian. Berbagai hikmah yang dikemukan para pakar di atas, tentu saja memiliki alasan-alasan dan logikanya sendiri.

Takut Mati

Posted by Author On Month - Day - Year

Ada seorang laki-laki yang disebut-sebut selalu berada di sisi Nabi Muhammad saw. Orang itu sering dipuji dengan baik. Lalu Rasulullah bertanya, ''Bagaimana teman kalian itu menyebut mati?'' ''Kami hampir tidak pernah mendengar ia mengingat mati,'' jawab mereka. ''(Jika begitu), maka sesungguhnya teman kalian itu bukanlah di situ (di sisi Nabi),'' jawab Rasulullah. Seorang sahabat dari kaum Anshar bertanya. ''Wahai Nabi, siapakah manusia yang paling cerdas dan mulia?''

Batu-batu Kecil di Perut Rasulullah

Posted by Galih Gumelar center On 2009

Suatu saat Rasulullah SAW mengimami salat isya. Tiap kali menggerakkan badannya untuk sujud atau rukuk, terdengar bunyi kletak-kletik seperti tulang-tulangnya berkeretakan. Para makmum cemas, menyangka beliau sedang sakit keras. Maka, seusai salat, Umar bin Khatthab bertanya, ''Apakah engkau sakit wahai kekasih Allah?''

..::..SELAMAT DATANG DI GALIH GUMELAR CENTER..::..DAPATKAN PANDUAN DZIKIR & DOA PENYEMBUHAN SEGALA PENYAKIT ALA UST. GALIH GUMELAR, ST..::..Caranya mudah:kirim email pesanan Panduan Dzikir & Doa Penyembuhan ala Ust. Galih Gumelar,ST. ke galihgumelar@gmail.com plus konfirmasi telah berinfaq untuk majelis dzikir min Rp.100.000,- di transfer ke Rek.BCA. dengan No. Rek :658 017 3053 a/n. Galih Gumelar, dengan menyertakan no.bukti tranfer atau no urut atm...::..Insya Allah Dzikir dan Doa Penyembuhan yang alhamdulillah telah banyak dibuktikan dapat bermanfaat membantu menyembuhkan berbagai penyakit yang diderita dengan izin dan kuasa Allah.SWT..::..Hasil infaq shodaqoh Insya Allah akan dipergunakan untuk pembinaan majelis dzikir dan yatim piatu agar barokahnya dapat menjadi karomah dan penyembuh juga bagi yang telah berinfaq untuk panduan Dzikir & Doa Penyembuhan..::..Welcome To Galih Gumelar Centre

Rumah Kita, Cermin Kepemimpinan Kita

Diposting oleh Galih Gumelar Center On 13.24

Galih Gumelar - Saudaraku, kita semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang kita pimpin. Mengingat itu, ada pelajaran sangat penting yang diajarkan Rasulullah SAW tentang kepemimpinan. Yakni, sayidul qoum (pimpinan suatu kaum) adalah qodimuhu (pelayan yang berkhidmat untuk kaumnya). Seorang pemimpin yang dimuliakan orang lain, belum tentu menjadi tanda bahwa pemimpin tersebut mulia karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa berkhidmat dan menjadi pelayan bagi kaumnya.

Demikian Sabda Nabi. Seorang pemimpin sejati, mampu meningkatkan kemampuan dirinya untuk memuliakan orang-orang yang dipimpinnya. Dia menafkahkan lebih banyak harta dan segenap kemampuannya. Dia bekerja lebih keras dan berpikir lebih kuat, lebih lama, dan lebih mendalam dibanding orang yang dipimpinnya. Demikianlah pemimpin sejati yang dicontohkan Nabi. Bukan sebaliknya, pemimpin yang selalu ingin dilayani, selalu ingin mendapatkan dan mengambil sesuatu dari orang-orang yang dipimpinnya.

Rasulullah memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dari misi kepemimpinanya Yaitu, pertama, memimpin peradaban manusia agar terbebas dari kehinaan dan diperbudak dunia. Kedua, Rasulullah berusaha agar manusia yang dipimpinnya bisa berkarya sebagai khalifah yang mampu membangun peradaban yang baik, adil, menyejahterakan diri dan orang lain. Ketiga, Rasullulah berusaha memacu manusia untuk terus memperbaiki kualitas dirinya agar menjadi suri tauladan dan jalan dakwah dalam menegakkan kebenaran. Hal yang sangat menakjubkan adalah bertahannya pengaruh kepemimpinan Rasulullah hingga saat ini. Kita bisa melihat bahwa tidak ada satu pun kegiatan ritual di dunia ini seperti shalat dalam Islam.

Ia wajib dilakukan sebanyak lima kali sehari. Semuanya diawali dengan bersuci (berwudhu). Kemudian membuat barisan dengan tertib, dan seluruh dunia menggunakan bahasa yang sama serta arah yang terpusat, sehingga tidak pernah ada satu sisi dunia pun yang tidak bersujud. Semuanya bergiliran dan berlangsung terus-menerus, tanpa henti. Tidak hanya itu, hal-hal ringan pun berusaha dicontohkan oleh beliau. Mulai dari cuci tangan sampai buang air, semua ada adabnya.

Termasuk cara melangkah, semuanya menggunakan etika. Jiwa kepemimpinan dari Rasulullah inilah yang sepatutnya terus menerus kita kaji karena banyak warisan besar beliau yang kurang diperhatikan, khususnya dalam masalah entrepreunership dan leadership beliau. Padahal, inilah yang menjadi lokomotif penggerak umat. Bila seorang pemimpin kurang baik maka bawahannya cendrung untuk tidak baik pula, karena pada prinsipnya yang dipimpin itu menduplikasi pemimpinnya. Tetapi jika pemimpinnya mulia dan berjiwa seperti Rasul, maka dampak psikologis bagi orang yang dipimpinnya pun akan luar biasa. Konon, negeri ini memiliki penduduk 220 juta jiwa.

Tetapi, tampaknya kita seperti kesulitan dalam mencari sosok pemimpin yang benar-benar bisa diterima oleh banyak kalangan, walaupun memang tidak akan pernah ada pemimpin ideal yang bisa diterima oleh semua. Nabi Muhammad SAW saja yang begitu sempurna, tetap ada yang tidak menerima beliau: ada yang mencaci, memaki bahkan memerangi. Padahal akhlak dan tujuan beliau begitu sempurna dan mulia. Dalam kehidupan manusia selalu ada pihak yang pro maupun kontra. Tetapi, setidaknya kita bisa merenung, "Mengapa kita sulit mencari pemimpin di lingkungan manapun?"

Dari lingkungan Rt, Rw, kecamatan, kabupaten/kota, perusahaan, begitu juga dengan gubernur atau pemimpin di departemen, kita tampaknya menemui kesulitan untuk itu. Semua ini terjadi karena kita belum mentradisikan latihan kepemimpinan yang dimulai dari rumah, sehingga rumah tangga kita tidak menghasilkan kader-kader pemimpin yang bermutu tinggi. Seorang pemimpin itu tidak selalu identik dengan punya kemampuan memimpin, karena ada yang memiliki jabatan pemimpin sebab diangkat, atau ada juga yang diberikan kepercayaan karena kemampuannya. Kita membutuhkan sebuah pergerakan baru dalam tatanan bermasyarakat, yang diawali dari rumah tangga agar bagaimana caranya membangkitkan kemampuan memimpin.

Seorang ayah harus mampu memimpin keluarganya dengan baik. Seorang ibu dan anak-anak pun dilatih untuk memiliki pola kepemimpinan yang baik, sehingga negara kita memiliki aset sumber daya manusia yang unggul. Qullukum ro' in, semua kamu adalah pemimpin. Islam mengajarkan bahwa setiap orang harus memiliki jiwa kepemimpinan. Minimal ada empat hal yang harus dilatih di rumah, yaitu: 1. Memiliki kejelasan visi. Mau dibawa ke mana rumah tangga ini?

Suami istri harus mempunyai visi, begitu juga anak-anak harus dilatih tentang visi kehidupannya. Setiap anggota keluarga harus terlatih memiliki kemampuan berstrategi membuat perencanaan. 2. Bagaimana menggali potensi, karena anak tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Padahal anak-anak didesain oleh Allah berbeda satu sama lain dan belum tentu sama dengan orang tuanya. Kalau tidak hati-hati, potensi anak yang ada bisa hilang akibat keinginan kita yang keliru. 3. Kemampuan memotivasi satu sama lain. Misalnya, ayah mampu memotivasi keluarganya. Begitu juga ibu, sehingga anak-anak bisa menjadi manusia bijak. Kemampuan memotivasi itu merupakan ciri pemimpin yang baik.

Dia mengajari tanpa menggurui. Dia mengajak tanpa memaksa, dan ini keterampilan penting dalam ilmu kepemimpinan. 4. Kalau kita diberi amanah oleh Allah menjadi seorang pemimpin, maka amanah tersebut harus disempurnakan dari awal sampai akhir sebagai bentuk pertanggungjawaban. Kita harus mencontoh Rasulullah SAW. Misalnya ketika ada tamu, Rasulullah SAW memberikan pelayanan terbaik, bermanis muka, memuliakannya, dan mengantar sang tamu sampai pintu ketika ia pulang. Semua itu memberi gambaran kepada kita tentang kesempurnaan akhlak beliau. Dan, itulah pelajaran yang sangat penting dari ilmu kepemimpinan Rasulullah SAW Wallahu a'lam.



0 Response to "Rumah Kita, Cermin Kepemimpinan Kita"

TERAPI GURAH MATA OLEH UST. GALIH GUMELAR ..::.::.. INFO : HUB 021-5549023, 70522100 .::. Untuk Pengobatan Silahkan datang langsung Setiap Jum'at - Senin Pukul 12.45 - 17.00 WIB, Sabtu Pukul 08.00 - 15.00 WIB.::.::.Dengarkan Tausiyah Ust. Galih Gumelar, Setiap Hari di Glest Radio 774 AM - Tangerang
Jazzakumullah Khairon Khatsiro. Atas donasi Bapak/Ibu dan pengguna web Untuk Membantu Dakwah Lewat Web ini Semoga Diterima dan Dilipatgandakan oleh Allah SWT. Mari ikutan berdakwah lewat web ini Salurkan rizki anda di DDW(Donasi Dakwah lewat Web) ke: Rek. BCA a/n Galih Gumelar : 658 017 3053 (bisa tranfer antar bank yg online)

    Walau Satu Ayat

    "Allah SWT akan memuliakan hambanya yang senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan yang dilarang walau itu hanya sekedar menahan amarah":::...:::Mari ikutan berdakwah lewat web ini Salurkan rizki anda di DDW(Donasi Dakwah lewat Web) ke: Rek. BCA a/n Galih Gumelar : 658 017 3053 (bisa tranfer antar bank yg online)
    Donasikan sebagian rezeki anda dengan berinfaq shodaqoh, wakaf atau berzakat di Donasi aura insani melalui tranfer ke Rek. BCA a/n. Galih Gumelar : 658 017 3053 (bisa tranfer antar bank yg online) atau datang langsung ke Graha Glest, Jl. Utama Ujung 339-350 Komp. P&K Cipondoh Indah Tangerang Banten Indonesia 15148 Telp. 021-5549023 atau 021- 70522100.::.:: "Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya".(Hadits Qudsi):::.:.. "Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu, tidak bersabar atas bala yang Kutimpakan, dan ridho terhadap keputusanKu, keluarlah dari langitKu dan carilah Tuhan selain diriKu".(Hadist Qudsi) ::::.::::.::::: # Wahai hamba Allah, kalian semua laksana pasien yang sedang menderita sakit dan Tuhan sekalian alam dokternya. Maka kesembuhan si pasien terletak pada apa-apa yang diketahui dan diatur oleh dokternya, bukan pada apa-apa yang diinginkan dan diusulkan oleh si pasien. Karena itu serahkanlah seluruh urusan kepada Allah, niscaya kalian tergolong orang yang beruntung. # Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia bukan tergolong dari mereka. Dan barangsiapa yang mendengar panggilan saudaranya yang meminta tolong lalu tidak menolongnya, maka ia bukan seorang muslim. # Suatu saat Rasulullah saw mengutus pasukan untuk berperang dan ketika mereka pulang Beliau saww bersabda : “Selamat datang para kaum yang telah melaksanakan jihad kecil, sementara jihad besar masih menunggu mereka.” Lalu mereka bertanya : “Apa jihad besar itu wahai Rasulullah ?” Rasul saw menjawab : “Perang melawan hawa nafsu.” # Apabila bid’ah telah merajalela di tengah-tengah umatku, maka kewajiban si alim untuk menampakkan ilmunya. Barangsiapa tidak melaksanakan kewajiban itu, maka akan terkena laknat dari Allah SWT.

    Bekal Melangkah

    Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akanmelipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan serta melapangkan (rejeki) dan kepadaNyalah kamu dikembalikan (QS. 2:245)
    Keajaiban Shalat Hajat
    Barangsiapa yang memunyai kebutuhan hajat kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam,maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian ...Selengkapnya.....