Tiga perkara, barangsiapa terdapat padanya yang tiga perkara itu, terasalah olehnya kemanisan Iman (halawat al-iman).
1. Mencintai Allah dan rasul-Nya, lebih dari mencintai segala yang lain
2. Mencintai seseorang semata-mata karena Allah
3. Benci kembali kepada kufur, serupa dengan benci dicampakkannya ke dalam api yang bernyala-nyala (Bukhori dan Muslim)
Things to think
Dengan manisnya iman, seorang Muslim bisa tegar, sabar dan kuat dalam mengarungi kehidupan. Ia bahagia dalam cobaan hidup yang penuh penderitaan, kesengsaraan dan kesakitan.
Dengan manisnya iman di hati, ia mampu bersikap tawakal. Hal ini karena manisnya iman hanya dapat diraih tatkala semua hal di dunia ini telah dapat dilihatnya dari sisi cinta ilahiah.
Jika kita masih merasa berat dan belum bisa merasakan leztnya menjalankan ibadah dan melakukan kebajikan antar sesama, barangkali inilah saatnya kita instropeksi. Sudahkah kita mampu menghadirkan Tuhan dan rasulnya dalam seluruh perhatian cinta kita sebagai standar rasa dan kecondongan hati kita di setiap tarikan napas kita?
0 Response to "Merasakan Manisnya Iman"